Kelucuan Syahrial Oesman dan Alex Noerdin

Bagi seorang bakal calon Gubernur, selain harus pandai melakukan pendekatan terhadap masyarakat, juga yang tak kalah penting adalah harus pandai melakukan pendekatan dengan orang-orang pusat. Untuk itu seorang bakal Cagub mesti tahan melakukan apa saja untuk mendapatkan tempat khusus di hati seorang pejabat pusat.

Karena demikian pentingnya melakukan pendekatan dengan pejabat pusat, sampai-sampai seorang bakal Cagub mau melakukan hal-hal yang lucu dan mengundang geleng kepala bagi orang yang menyaksikannya.

Ini sebagaimana yang terjadi dengan tingkal laku Syahrial Oesman dan Alex Noerdin, dua bakal Cagub Sumsel, saat keduanya berupaya melakukan pendekatan dengan Wapres Jusuf Kalla saat ia berkunjung ke Palembang.

Sekitar satu bulan lalu Jusuf Kalla hadir di Palembang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Golkar untuk menghadiri pertemuan internal Partai Golkar setempat.

Namun kunjungan Jusuf Kalla tersebut juga tak bisa dilepaskan dari kapasitasnya sebagai Wakil Presiden, tamu Pemprop Sumsel.

Dua orang bakal Cagub Sumsel nampaknya sama-sama berkepentingan dengan Jusuf Kalla saat kunjungan tersebut. Sebagai Gubernur, Syahrial memiliki kewajiban penuh menyambut seorang Wakil Presiden. Dengan demikian Syahrial Oesman berhak mendampingi Jusuf Kalla kemanapun dia saat berada di Sumsel.

Di lain pihak, Alex Noerdin yang menjabat Ketua DPD Partai Golkar Sumsel juga merasa berhak menyambut Jusuf Kalla dan mendampinginya karena ia adalah Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Kendati keduanya, baik Syahrial maupun Alex punya kewajiban yang sama, yaitu menyambut Jusuf Kalla, namun mereka memiliki kepentingan yang berbeda, walau tujuannya akhirnya sama. Mereka justru menampakkan karakter aslinya masing-masing, sehingga sepintas saja tampak jelas jika diantara keduanya terjadi sebuah persaingan.

Persaingan yang sangat mencolok terjadi saat Jusuf Kalla tiba di Hotel Aston Palembang, tempat dimana acara pertemuan internal DPD Partai Golkar Sumsel digelar.

Ketika Jusuf Kalla turun dari mobilnya dengan didampingi Gubernur Syahrial Oesman, ia langsung disambut dan disalami Alex Noerdin serta pengurus teras DPD Partai Golkar Sumsel lainnya. Namun entah suatu kesengajaan atau karena lupa, ternyata Alex Noerdin tidak menyalami Gubernur Syahrial Oesman. Justru Jusuf Kalla langsung di ajak Alex naik ke naik ke lantai atas ke ruang pertemuan, tapi Syahrial Oesman sendiri dibiarkan saja menunggu dibawah di ruang lobi dekat tangga.

Memang waktu itu acaranya adalah internal Partai Golkar. Selain pengurus Partai Golkar tidak diperkenankan masuk. Selain Syahrial Oesman, beberapa orang pengawal Jusuf Kalla juga hanya bisa mengantar sampai pintu saja.

Syahrial Oesman nampak gusar dengan perlakuan Alex Noerdin terhadap dirinya. Ia sabar menunggu di loby dekat tangga tersebut. Walaupun acara berlangsung hampir tiga jam, Syahrial tetap bertahan menunggu, sendirian tak ada yang mengajaknya bicara.

Namun Syahrial memang sangat cerdik. Ia tak mudah begitu saja dibuat “Gondok” oleh saingannya. Ia pun nampaknya sambil menunggu berusaha mencari trik lain untuk “mengerjai” Alex Noerdin. Hal itu dibuktikan Syahrial saat pertemuan Golkar tersebut usai.

Begitu pertemuan yang cukup lama tersebut usai, Wapres Jusuf Kalla langsung keluar dan bergegas menuju kendaraan yang diparkir di depan hotel. Ia didampingi Alex Noerdin yang mengantarnya. Ketika Jusuf Kala mau naik mobil, ternyata didalamnya sudah duduk Gubernur Syahrial Oesman menunggu. Begitu Jusuf Kalla masuk, pintu mobil langsung ditutup dan rombongan langsung berangkat ke bandara. Alex Noerdin tak sempat lagi ikut mengantar ke bandara karena mobil Wapres sudah keduluan diduduki Syahrial. Alex Noerdin hanya bisa bengong melihat rombongan Wapres berangkat. Sedangkan Syahrial, karena kecerdikannya bisa duduk santai bersama Jusuf Kalla dalam mobil yang membawa mereka ke bandara. Tidak sampai disitu, ternyata Syahrial juga langsung ikut terbang bersama Wapres ke Padang ikut rombongan Jusuf kalla.

Perjalanan udara dari Palembang ke Padang memang cukup lama. Waktu itulah yang digunakan Syahrial Oesman untuk pendekatan dengan Jusuf Kalla.

Soal pendekatan, Syahrial memang dikenal sangat piawai. Siapapun orangnya kalau sudah didekati Syahrial Oesman pasti akan terpengaruh dan luluh. Namun terhadap Jusuf Kalla kita tak tahu jelas, apa hasil pendekatan Syahrial tersebut.

Hingga kini Jusuf Kalla sama sekali belum memberikan lampu hijau restu kepada Alex Noerdin menjadi Cagub dari Partai Golkar walaupun Alex Noerdin sendiri adalah Ketua DPD. Jusuf kalla selalu berkilah jika waktunya pemilihan tersebut masih jauh. Bahkan menurut beberapa sumber di Partai Golkar, saat ini ada pihak-pihak yang terus menggosok-gosok Jusuf Kalla agar Partai tersebut tak menjagokan Alex Noerdin.

Jusuf kalla sendiri nampaknya bersikap mendua dalam hal ini. Apalagi antara Isteri Jusuf Kalla dan Isteri Syahrial Oesman, katanya, masih ada hubungan kekeluargaan sebagai sesama warga Minang.

Mungkin inilah hasil kemahiran Syahrial Oesman mendekati Jusuf Kalla saat perjalanan Palembang – Padang yang mengundang kelucuan tersebut. Semoga sukses pak.